KASIH SAYANG
SEORANG AYAH
Seorang
gadis yang sangat cantik, tinggi dan berkulit putih, dia bernama dina. Dia
tinggal sebuah daerah yaitu SIDAYU. Dia tinggal bersama mamanya dan ayah
tirinya.
Dina
adalah anak yang lemah lembut, tapi, sejak ayah dan ibunya berpisah, Dia
menjadi anak yang nakal, dan tidak punya sopan santun. Dina memilih tinggal
bersama mama nya, sejak itu lah, hubungan Dina dengan ayahnya mulai berkurang.
Dina yang tidak diperbolehkan mamanya berhubungan lagi dengan ayahnya.
Suatu
ketika, ayah nya menelfon Dina karena ayahnya kangen sama dina, tapi sayangnya
dina menjawab telfon dengan suara yang keras dan tidak sopan santun.
“
ngapain kamu nelfon aku ?, aku bukan anak mu lagi”
“
ini aku ayahmu nak, ayah kandung kamu”. Dengan sabar ayahnya menjawab dengan
perlahan, ayahnya tidak mau Dina semakin benci sama ayahnya. Pada saat itu Dina
langsung mematikan hp nya, Dina hanya berbicara baik kepada ayahnya kalau Dia
lagi membutuhkan uangnya.
Semua
temannya banyak yang memberi nasehat kepada Dina, agar lebih sopan pada ayahnya,
semua temannya sangatlah prihatin kepada Dina dengan sikapnya tersebut.
“Dina,
itu ayah kandung kamu, kamu tidak sepantasnya berbicara kasar seperti itu,
meskipun ayah mu sudah bercerai degna mama mu, bukan berarti dia bukan ayah
kamu lagi din.”. kata temannya
“
tau apa sih kamu tentang keluarga aku, kamu itu sok tau ya, jadi orang jangan
sok tau deh, urus aja sana keluarga kamu, udah benar apa belum.” Jawab Dina
dengan wajah marah
Mama
nya Dina telah salah mendidik anaknya, karena Dina menjadi benci kepada ayahnya
karena mama nya yang tidak memperboleh kan Dina untuk berhubungan lagi dengan
ayahnya.
Suatu
ketika, Dina kehabisan uang dan tidak berani meminta mama nya, dan akhirnya
Dina pun menelfon ayahnya untuk segera mengirimkan uang secepatnya.
“ayah,
ayah sekarang ada dimana ?, Dina lagi butuh banget nih sama ayah” ucap Dina.
“iya
nak ada apa ??”. jawab ayah dengan tersenyum bahagia karena mendengar perkataan
dina yang sangat sopan kepada ayah nya.
“ayah,
aku lagi butuh uang sekarang nih yah, ayah mau tidak kirim uang ditabungan aku
sekarang ?”. tanya Dina
Ayahnya
yang mendengar Dina membutuhka uang, ayahnya tidak berfikir dua kali lagi. Dan
ayahnya yang tidak mau Dina kesulitan, pada saat itu juga Ayahnya langsung
mengirim uang pada tabungan Dina. Ayahnya sangat lah sayang pada Dina, meskipun
ayahnya diperlakukan seperti itu sama Dina, tapi ayahnya masih sabar dan masih
sayang pada Dina.
Dina
yang memilih ikut dengan mamanya dan ayah tirinya, dan Dia sekarang memilih
lebih patuh terhadap ayah tirinya, meskipun ayah tirinya tersebut tidak
sebegitu sayang terhadap Dina. Ayah tirinya telah memiliki dua anak yang masih
kecil. Dina sangat tidak sadar bahwa yang telah dia pillih adalah salah. Ayah
tirinya memang baik, karena ayah nya kaya raya, jadi Dina bisa membeli barang
apa saja yg dia mau.
Mama
nya yang pernah bilang pada Dina “ jangan pernah menerima uang atau pun barang
dari ayah mu yang dulu, orang yang pantas kamu panggil ayah adalah ayah yang
sekarang”. Kata mamanya. Dina yang pada saat itu baru memasuki masa remajanya,
dan sifatnya masih kekanak-kanakan, dia selalu menuruti apa kata mamanya,
karena dia sangat takut pada mamanya.
“mama,
kenapa aku harus membenci ayah aku ?” tanya Dina pada mamanya.
“ayah
kamu itu tidak pantas untuk kamu nak, dia ayah yang sangat jahat” jawab mama.
Dina
yang teringat pada masa kecil nya dulu, ayah lha yang mengajari dia menaiki
sepeda, sehingga dia bisa menaiki sepeda, ayah yang selalu tegas dalam hal apa
pun. Tapi Dina selalu berfikir bahwa ayah nya adalah orang yang jahat, yang
tega meninggalkan Dina dan mama nya. Dina pernah mengirim sebuah pesan kecil
kepada ayahnya, “kamu ayah yang jahat, yang tega meninggalkan Dina dan mama”.
Dina
yang tidak tau mana yg benar dan mana yang salah, dina selalu mengirim pesan
kepada ayah nya dengan tulisan “AYAH JAHAT” , tapi ayahnya selalu tegar dalam
menghadapi sikap Dina, ayahnya selalu mengirim pesan, menelfon Dina setiap
saat, selagi ayah nya bisa, meskipun dengan balasan yang tidak seharusnya
diterima oleh ayah, dengan kata-kata kasar.
Dina
yang sekarang menjadi anak remaja, dina selau pergi dengan teman-temannya
sampai larut malam, meskipun ayah nya tidak satu rumah sama Dina, tapi ayah
Dina selalu memantau keadaan Dina. Ayahnya yang pernah melihat dina keluar
malam, ayah nya langsung mengirim pesan kepada Dina, dengan kalimat-kalimat
nasehat.
“nak,
kamu seorang perempuan, tidak sepantas nya kamu keluar malam kaya gitu nak”.
Kata ayah
“tau
apa sih kamu tentang aku, mama aku aja gak melarang sama sekali, dasar orang
tua, ikut campur urusan anak remaja aja” jawab Dina dengan nada yang kasar.
Nasehat
dari ayah tersebut, Dina menganggap bahwa itu adalah nasehat yang tidak
penting, yang tidak untuk diperdengar. Dina merasa terganggu dengan
nasehat-nasehat dari ayahnya.
Pada
suatu ketika ayah nya yang sedang tidak punya uang, tiba-tiba Dina meminta uang
pada ayahnya, Dina yang memaksa ayah nya untuk mengasih dia uang, tapi ayah nya
hanya bisa diam dan tersenyum melihat tingkah laku Dina. Dina akhirnya marah
dan mengucapkan kata-kata yanng sangat menyakiti ayah nya.
“KURANG
AJAR, APA SIH SUSAHNYA NGASIH UANG, DASAR !!”
Ayahnya
yang mendengar ucapan Dina tersebut, hanya bisa diam, seorang ayah tidak
mungkin meneteskan air matanya, tapi dalam hatinya, ayah menagis menjerit,
melihat tingkah laku anaknya seperti itu. Dina yang melihat ayahnya seperti itu
bukannya meminta maaf, tapi dia malah langsung pergi dan memaki-maki ayahnya.
Dina
langsung pulang kerumah mamanya, “ kamu dari mana aja dina?”. Tanya mamanya
“
baru pulang dari rumah teman ma, habis kerja kelompok”. Jawab dina dengan
perkataan yang gugup. Mama Dina yang pada saat itu berpura-pura percaya pada
Dina, padahal mamanya curiga dengan gerak-gerik Dina yang aneh. Mamanya yang
harus sering-sering memantau Dina karena kecurigaan nya tersebut. Tapi, Dina
mengetahui bahwa mamanya hanyalah berpura-pura percaya pada Dina. Dina
sangatlah berhati-hati ketika bepergian kemana-mana.
Dina
yang pada saat itu mau keluar malam, tiba-tiba didepan pintu ada seorang wanita
yang berdiri, dan itu ternyata mamanya sendiri. Mamanya menanyai kemana Dina
mau pergi. “ kamu mau pergi kemanan ?”. tanya mamanya
“
aku mau pergi jalan-jalan sama teman-teman ma, emangnya kenapa ma ?”. tanya
kembali
“
kamu beneran mau pergi sama teman-teman kamu ?, kamu tidak pergi sama ayah mu
yang jahat itu kan ?”.
“
gak lha ma, aku gak mungkin mau pergi sama orang itu lagi “. Jawab dina.
Mendengar
perkataan dari Dina, mamanya merasa lega dan memperbolehkan Dina untuk keluar
malam. Mamanya hanya berpesan pada Dina agar tidak pulang malam-malam.
Tapi,
Dina pergi kerumah ayahnya untuk meminta uang buat pergi jalan-jalan sama
teman-teman nya. Dina yang tidak diperbolehkan ayahnya buat keluar malam,
karena takut Dina tersesat dengan pergaulan bebas. Dina memarahi ayahnya yang
melarangnya buat keluar malam.
“Lo
kira aku ini nenek-nenek apa ?, aku ini anak remaja, butuh hiburan malam ya.”
Ucap Dina
“
tapi, itu tidak baik buat amu nak, ayah sangat khawatir dengan keadaan kamu
nak”. Jawab ayahnya
“
udah deh, aku kesini Cuma minta uang, kenapa harus mendengar ceramah-ceramah
yang tidak penting ini, bosen tau mendengar ceramah-ceramah kamu, kalau tidak
punya uang bilang saja, aku gak an minta kok”. Jawab Dina sambil meninggalkan
rumah ayahnya.
Dina
yang berharap ayahnya memanggil namanya dan mengasih uang, tapi, tidak tepat
dengan harapan Dina. Ayahnya malah tersenyum melihat Dina seperti itu. Dina
melihat ayahnya tersenyum, semakin marah Dina terhadap ayahnya.
Dina
akhirnya pergi malam untuk jalan-jalan dan bersenang-senang dengan teman-temannya.
pada saat Dina pulang, ternyata mamanya mengetahui bahwa Dina malam itu pergi
ke rumah ayah kandung nya, mamanya sangat marah dan menatap Dina dengan raut
wajah yang sangat kejam.
“
kamu dari mana aja ?”. tanya mamanya.
“
aku habis jalan-jalan ma sama teman-teman aku, ada apa sih ma, kok kayaknya
curiga banget sama aku ..?” kata Dinda
“
kamu jawab yang jujur, kamu pergi kemana aja ?, apakah kamu ke rumah ayah mu
yang jahat itu ??, mama kan udah pernah bilang, jangan berhubungan lagi sama
laki-laki itu, laki-laki itu bukan lagi ayah kamu, kamu ngerti gak sih Din ?,
jawab yang jujur?”. Tanya mamanya dengan suara yang keras dan kasar
“
iya ma, aku tadi pergi kerumah ayah, tapi aku Cuma minta uang sama dia ma, aku
gak bakal ulangin lagi kok ma perbuatan itu”. Jawab Dina.
Mamanya
yang hampir menampar pipi Dina, tapi ditahan dengan ayah kandungnya Dina,
mamanya kaget melihat kedatangan ayahnya. Dina langdung memeluk ayahnya karena
takut dengan mamanya.
“
kamu tidak pantas menampar Dina, dia anak yang tidak punya dosa, dia tidak
punya salah apa-apa, kenapa kamu melarang Dina untuk berhubungan dengan aku
lagi, aku ini ayah kandungnya??”. Tanya ayahnya kepada mamanya Dina.
Mamanya
hanya bisa diam mendengar perkataan itu, dan tidak bisa menjawab dengan satu
kata pun.
Dan
akhirnya Dina menyadari bahwa ayahnya adalah orang yang sangat baik terhadap
Dina, Dina meminta maaf kepada ayahnya, Dina menyesali dengan perbuatanya
tersebut, dan Dina akhirnya memilih untuk tinggal bersama ayahnya. Meskipun
Dina tinggal bersama ayahnya, tapi, ayahnya tidak pernah melarang Dina untuk
bertemu sama mama nya, karena menurut ayahnya, tidak ada kata mantan buat orang
tua, dan tidak ada yang bisa menggantikan kebaikan kedua orang tua. Meraka
saling berhubungan satu sama lain.
Dina
hidup bahagia melihat mama dan ayahnya sudah baikan, meskipun tidak untuk
kembali berkeluarga, karena mamanya Dina sudah mempunyai keluarga baru. Yang di
inginkan Dina hanya ingin melihat mama dan ayahnya bahagia. Dina selalu
menyesali apa yang pernah diperbuat kepada ayahnya, dan tidak ada yang bisa
menggantikan ayah kandung nya lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar